Pernah melihat tulisan atau larangan buang sampah sembarangan dengan cacian bahkan makian dengan kata kasar. Bahkan sampai keluar semua isi kebun binatang untuk mencaci maki orang yang membuang sampah sembarangan.
Mungkin
anda pernah menjumpainya bahkan pernah membacanya. Mungkin anda pula
yang pernah membuang sampah sembarangan. Tapi tak merasa dan enjoy saja
membaca makian itu.
Tulisan
tinggal tulisan, makian pun tak ada pengaruhnya. Malah kadang orang
yang membuang sampah malah tertawa mengejek orang yang menulis itu
sambil berkata, tulisan kagak ngaruh ama gue. “Tulis lagi yang lebih
sadis gue tetep buang sampah sembarangan.”
Waduh, sudah begitu parahkah hati nurani kita. Sampai - sampai cacian dan makian pun sudah tak berpengaruh alias sudah kebal.
Memang
ada perda atau peraturan daerah yang melarang membuang sampah
sembarangan dengan sanksi denda beberapa puluh ribu rupiah, tapi dasar
negara kita yang katanya negara hukum. Aturan yang kecil - kecil inilah
yang sering tidak diindahkan bahkan selalu dilanggar dan pelanggarnya
melenggang seenaknya saja.
Kita
mungkin pernah sengaja atau tak sengaja melempar sampah tissue atau
bungkus permen dari jendela mobil langsung dibuang ke jalan. Bahkan
tanpa sadar sampah anda mengenai pengguna jalan yang lain.
Hal
ini juga kerap terjadi, tapi hanya makian yang keluar dari mulut orang
yang mungkin terkena sampah anda. Hukuman ya, tak ada. Bahkan mungkin
pengendara mobil yang membuang sampah tadi tertawa - tawa karena sampahnya
mengenai orang lain.
Miris
sekali negeri kita ini. Manajemen sampah saja tidak bisa dilakukan
dengan baik. Padahal sampah adalah aib pada diri kita masing - masing.
Ingat
kita adalah penghasil kotoran atau sampah yang ada dalam perut kita.
Tanpa kita sadari kita selalu membawa - bawa kotoran kemanapun kita
berada. Tetapi Tuhan Maha baik. Tuhan memberikan akal dan pikiran pada
kita, kita diajarkan untuk membuang kotoran kita tidak di semua tempat
tapi kita mempunyai WC atau toilet untuk memenuhi hajat kita dalam
membuang kotoran kita.
Source by : www.belantaraindonesia.org
No comments:
Post a Comment