Gunung Everest yang berada di pegunungan Himalaya adalah gunung dengan
puncak tertinggi di jagat raya. Tinggi sekitar 8.850 mdpl. mari kita
bandingkan dengan puncak gunung Merapi yang berketinggian 2.900 mdpl
yang berada di Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Artinya, puncak
Everest kurang lebih tiga kali lipat tinggi Merapi! Demikian
tingginya puncak Everest ini sampai yang berpendapat jika everest
dimasukkan ke dalam palung laut terdalam di dunia sekalipun, puncaknya
masih bisa terlihat.
Letak Everest tak lazim, berada di tiga wilayah berbeda: Nepal dan Tibet. Puncak Everest,
karena letaknya itu, menandai perbatasan Nepal dan Tibet. Orang Nepal
menyebutnya Sagarmatha atau ‘dahi langit’. Orang Tibet menjulukinya
Chomolangma atau ‘Bunda Semesta’ yang diambil dari nama China
Zhunulangma Feng. Konon gunung ini tercipta jutaan tahun lalu akibat
terjadinya tabrakan dahsyat antara lempengan India dan Asia. Dalam
proses perjalanannya gunung ini menjadi gunung tertinggi dan bersuhu
sangat dingin dengan titik dingin di bawah 0 derajat celcius. Saking
dinginnya, tidak satu hewan dan tumbuhan pun yang bisa bertahan hidup.
Ribuan tahun lamanya di peta dunia gunung ini belum diberi nama.
Everest ditemukan oleh Sir George Everest pada 1841. Surveyor
asal Inggris itulah yang pertama menemukan lokasi Everest. Nama Everest
sendiri digagas Sir Andrew Waugh, penerusnya. Sementara orang pertama
yang menyatakan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia adalah
Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika asal Bengal. Ia
melakukannya lewat perhitungan trigonometrik pada 1852 dengan
menggunakan teodolit di India dari jarak 150 mil.
Ketika pertama kali diukur pada 1856, Gunung Everest
tercatat setinggi 8.839 meter di atas permukaan laut. Lalu, direvisi
lagi menjadi 8.840 meter atau 29.002 kaki. Tambahan 0,6 meter atau 2
kaki itu menunjukkan, di masa itu ketinggian yang tepat akan dianggap
sebagai perkiraan yang dibulatkan. Sementara perkiraan umum yang
digunakan saat ini diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global ( GPS ). Gunung Himalaya, misalnya, masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan itu.
Pencapaian Puncak Tertinggi di Dunia
Pertengahan abad 19 cerita tentang puncak tertinggi di dunia telah
tersiar ditelinga masyarakat dunia. Pendaki gunung berkaliber dunia
sangat tertantang untuk menaklukkan ketinggi gunung ini. Upaya ekspedisi
ke Everest sendiri telah dimulai sejak tahun 1893 oleh Inggris, namun
tidak pernah menuai keberhasilan, ini dikarenakan oleh pihak Tibet dan
Nepal tidak memberikan izin. Baru di tahun 1920 akhirnya Inggris
berhasil memperoleh izin dari pemerintah Tibet untuk melakukan
ekspedisi. Tahun 1921 di bulan Maret, ekspedisi ke Everest pertama kali
dilakukan oleh Inggris. Ini merupakan ekspedisi pertama di dunia dalam
usaha mencapai puncak Everest. Ekspedisi yang dipimpin George Mallory
bertujuan untuk mengeksplorasi jalur pendakian mencapai puncak Everest.
Dalam jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1921 itu setidaknya ada 10
ekspedisi yang telah dilakukan. Namun ke-10 eksepedisi ini berakhir
dengan kegagalan bahkan telah merenggut nyawa para pendaki.
Bahkan di antara pendaki yang tewas itu adalah George Mallory dan Irvine.
Mereka ketika itu tergabung dalam ekspedisi ke-3 Inggris pada tahun
1924. 8 Juni 1924 kabar tentang kehilangan Mallory dan Irvin tercuat.
Baru di tahun 1933 kapak es Irvine ditemukan pada ketinggian 8.230
meter. Dan 73 tahun setelah hilang ( tahun 1999 ) giliran jasad Malorry
ditemukan secara utuh bersama kaca mata salju, altimeter dan pisau
lipat. Setelah ekspedisi Inggris yang ke-3 itu gagal, daerah Tibet dan
Nepal ditutup untuk orang asing.
Siapa penakluk pertama puncak Everest?
Tahun 1952 kabar mengenai Everest kembali tersiar, lewat tim Ekspedisi
Swiss yang ingin mencapai titik tertinggi. Ekspedisi ini berakhir dengan
kegagalan dan hanya berhasil mengantarkan dua orang dalam timnya yaitu Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay mencapai ketinggian 8.550 meter.
Setelah kegagalan itu Swiss, Inggris kembali menyiapkan tim untuk
ekspedisi di tahun berikutnya. Tim Inggris yang dibentuk kali ini
dipimpin oleh seorang colonel John Hunt yang beranggotakan 10 pendaki
dan seorang dokter. Ekspedisi yang dilakukan Inggris, ini merupakan yang
ke-11 dalam usaha pencapaian puncak Everest. Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay
masuk dalam kelompok itu. Dalam perjalanan ini, cuaca buruk terus
membayanginya, badai salju yang berlangsung sehari-semalam tak juga reda
akibatnya 4 pengangkut beban mengundurkan diri karena buta salju. Di
tengah situasi buruk itu, Hillary dan Tenzing mencoba memberanikan diri
untuk melanjutkan pendakian. Semangat itu terbayar tuntas. Keduanya
berhasil mencapai puncak Everest. Sejarah kemudian mencatat Hillary dan
Tenzing adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan Everest pada 29 Mei 1953 atau 55 tahun lalu.
Yang perlu dicatat, sejak Everest telah disentuh oleh manusia
melalui ekspedisi yang diawali pada tahun 1921, Everest telah menewaskan
130 orang hingga tahun 1996. Orang tahu bahwa untuk berdiri di puncak
Everest tidaklah mudah karena butuh biaya yang mahal, pengalaman
mendaki, keberanian dan sebagian orang mengatakan bahwa orang - orang
yang melampiaskan keinginannya berjalan menuju Everest adalah orang yang
tidak berpikir sehat.
Sebagian orang tahu tentang hal itu, namun sebuah kenyataan yang sulit untuk di mengerti dalam jiwa para petualang tentang mengapa mereka melakukan kegilaan itu. Mallory jika menjawab pertanyaan ini akan menjawabnya: “Karena gunung itu ada di sana”.
Source by : www.belantaraindonesia.org
No comments:
Post a Comment