Jadilah pendaki gunung yang bijaksana dalam berperilaku terhadap
alam dan sesama. Sebuah hal yang sulit kita temui pada era sekarang ini,
karena terlampau banyak pendaki gunung yang berkegiatan di alam terbuka
karena hanya ingin di anggap pecinta alam. Hanya itu saja? Nama itu saja?
Pecinta alam atau siapa saja yang menyukai kegiatan di alam bebas
seharusnya mengetahui bagaimana musti bersikap dan berperilaku yang
bijak saat berada di dalam hutan atau alam terbuka di wilayah pegunungan.
Bahkan yang tidak pernah berfikir untuk mendekati hutan sekalipun tidak
salah mengetahui cara bersikap dan berperilaku yang bijak di dalam
hutan, siapa tahu suatu hari nanti Anda memasuki hutan yang menjadi bagian dari mahkluk lain termasuk kita manusia.
Nah, jadilah pendaki gunung yang bijaksana dengan berperilaku bijak kepada alam hutan berikut ini.
1. Tidak mencoret - coret batang pohon dan bebatuan yang ada di hutan.
Perilaku mencoret - coret pohon dan bebatuan selain merusak keindahan
keindahan hutan, juga dapat menyakiti pohon. Karena tindakan ini
dapat menutupi stomata ( tempat keluar masuknya udara, yakni CO2 dan O2 )
yang secara tidak langsung akan mengganggu pertukaran udara dari sel
tumbuhan ke lingkungan dan sebaliknya. Hutan mempunyai peran penting
dalam mengurangi pencemaran udara.
2. Tidak menangkap, melukai, dan membunuh hewan penghuni hutan. Perilaku
mengganggu hewan ( satwa ) yang hidup liar di hutan meskipun binatang
tersebut bukan termasuk hewan langka dan dilindungi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
3. Saat berkemah di hutan, pergunakan tempat yang telah tersedia. Atau jika
tidak tersedia tempat berkemah, pergunakanlah bagian hutan yang agak
lapang dan datar tanpa perlu menebang pohon, sekalipun hanya semak,
perdu ataupun pohon kecil.
4. Tidak meninggalkan puntung rokok yang belum benar - benar mati. Meskipun
hanya bara kecil tetapi puntung rokok bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan terutama saat musim kemarau.
5. Tidak meninggalkan sampah, terutama sampah anorganik seperti
plastik dan kaleng. Sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan
tahun untuk dapat terurai secara alami.
Dan selama belum terurai, sampah plastik akan mengotori hutan, merusak
siklus pertukaran udara di dalam tanah, meracuni tanah dan membahayakan
makluk hidup di dalam hutan.
6. Simpan sampah yang kita hasilkan dalam suatu wadah khusus kemudian buanglah di tempat
sampah yang semestinya atau dimusnahkan di luar hutan atau dimusnahkan.
Akan lebih baik lagi jika sampah - sampah yang terdapat di hutan ikut
diambil.
7. Pergunakan ranting atau daun yang telah patah atau jatuh saat
membuat api unggun. Perilaku menebang pohon untuk membuat api unggun
dapat merusak hutan.
8. Padamkan api unggun jika telah selesai hingga benar - benar padam
termasuk bara api yang tersisa. Bersihkan tempat bekas api unggun
tersebut.
9. Tidak membawa pulang tumbuhan atau binatang dari hutan. Simpanlah
kenangan manis Anda selama berada di hutan di dalam kamera foto atau
kamera video sebagai oleh - oleh.
Menjadi pendaki gunung yang bijaksana ini terlihat sederhana dan kecil namun memberikan manfaat yang besar
bagi kelestarian alam dan hutan. Dengan perilaku bijak seperti ini
berarti kita mampu menikmati tanpa menyakiti.
Source by : www.belantaraindonesia.org
No comments:
Post a Comment